Di Asia Tenggara, pasar lembaran baja silikon berkembang pesat terutama di Vietnam, Filipina, Indonesia, dan Laos, didorong oleh perluasan infrastruktur, pertumbuhan manufaktur, dan kebutuhan transisi energi.
Vietnam dan Indonesia memimpin permintaan, didorong oleh booming manufaktur (otomotif, elektronik) dan proyek infrastruktur berskala besar—pembangunan ibu kota baru di Indonesia dan perluasan kawasan industri di Vietnam meningkatkan konsumsi baja silikon non-orientasi bermutu tinggi ³. Filipina, produsen baja silikon regional dengan pertumbuhan output yang stabil, melayani permintaan peralatan listrik domestik dan ekspor ke pasar negara tetangga ². Laos muncul sebagai pasar dengan potensi tinggi, dengan pengembangan pembangkit listrik tenaga air dan proyek modernisasi jaringan listrik yang mendorong impor baja silikon berorientasi untuk trafo yang kuat, didukung oleh pertumbuhan tahunan sebesar 12% di pasar trafonya ¹.
Implementasi RCEP dan kerja sama “Belt and Road” meningkatkan integrasi rantai pasokan, sementara kebijakan efisiensi energi lokal semakin merangsang pertumbuhan pasar di negara-negara tersebut.
